Aulia Dina Oktavia (20107020006)
Sosiologi A
Teori Konflik Lewis Coser
Seorang sosiolog modern yang telah memberikan kontribusinya terhadap sosiologi yang bernama Lewis Alfred Coser atau yang lebih populer dengan nama Lewis Coser. Ia lahir pada tanggal 27 November 1913 di Berlin dari keluarga Yahudi. Kemudian meninggal pada tanggal 8 Juli 2003. Tokoh yang memengaruhi pemikiran Coser adalah Max Weber, Emile Durkheim, dan Karl Marx. Akan tetapi, Coser lebih banyak menggunakan pemikirannya dari Simmel untuk mengkaji lebih dalam terkait teori fungsionalisme konflik. Karya Coser yang sangat populer berjudul “The Functions of Social Conflict” (1957).
Saya mengenal teori fugsionalisme konflik bukan dari sumber aslinya, melainkan dari buku Teori Sosiologi Modern karya Bernard Raho (2021), serta dari beberapa jurnal yang saya baca. Buku ini menjelaskan teori Coser tentang konflik sosial, dimana Coser berpandangan bahwa konflik yang bersifat negatif merupakan sebuah konflik dimana salah satu pihak ingin menjatuhkan lawan. Namun, Coser juga berpandangan bahwa konflik tidak selamanya bersifat negatif tetapi ada juga yang positif, dan biasanya yang bersifat positif merupakan sebuah konflik yang mampu menghasilkan kerukunan diantara kelompok masyarakat yang mampu mempererat solidaritas diantara masyarakat.
Coser membagi konflik kedalam dua jenis yaitu konflik realistis dan konflik non realistis. Konflik realistis merupakan sumber atau penyebab konflik yang bersifat konkret atau materiil. Perselisihan muncul akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi atau wilayah. Sebagai contoh, konflik buruh dengan perusahaan akibat upah yang belum dibayarkan. Konflik realistis biasanya lebih mudah untuk diatasi apabila sumber dari perebutan tersebut telah diselesaikan atau telah terpenuhi. Konflik non realistis merupakan konflik yang muncul akibat dorongan yang tidak rasional dan biasanya bersifat ideologis atau keyakinan. Contohnya keluarga Bayu dan keluarga Ken mengalami konflik akibat keluarga Bayu merasa telah diguna-guna oleh keluarga Ken. Konflik non realistis biasanya lebih sulit untuk dicari penyelesaiannya, dikarenakan sumber konfliknya berasal dari benda yang tidak konkret atau benda di luar kasat mata.
Dalam pemahaman saya, coser berusaha untuk menyatukan fungsionalisme struktural dan teori konflik. Menurut Coser, konflik tidak hanya menimbulkan dampak negatif saja, tetapi dapat pula menimbulkan dampak positif. Konflik merupakan unsur interaksi yang sangat penting, konflik tidak selamanya menimbulkan dampak negatif (merusak dan memecah belah). Tetapi konflik juga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kelestarian kelompok dan mempererat hubungan antar anggotanya, seperti menghadapi musuh bersama, menghasilkan solidaritas (ketika kita dengan kelompok kita memiliki musuh yang sama, memiliki pihak lawan yang sama, biasanya kita dengan kelompok kita akan memperkuat solidaritas atau kita menciptakan suatu rencana untuk melemahkan pihak lawan), serta konflik juga dapat menjadi role model.
Ketika kita masih duduk di bangku sekolah (SD/SMP/SMA) secara tidak sadar kita telah menciptakan konflik yang positif, yaitu dalam tingkatan kompetisi, dalam sebuah perlombaan, dan dalam persaingan untuk menjadi juara kelas. Contoh lain yaitu pada tanggal 5 Oktober 2020 telah terjadi aksi demonstrasi dari kaum proletar dan mahasiswa yang sangat kecewa terhadap keputusan pemerintah terkait kebijakan Omnibus Law yang dianggap dapat merugikan kaum proletar. Jika dilihat dari sudut pandang lain, demontrasi yang dilakukan mahasiswa dan kaum proletar tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga dapat berdampak positif, diantaranya mendorong pemerintah untuk meninjau ulang kebijakannya, dan menambah solidaritas. Dengan demikian, masalah yang terjadi dalam masyarakat tidak hanya menunjukan fungsi negatif saja (perpecahan/pertikaian), tetapi dapat menimbulkan dampak yang positif dalam kehidupan masyarakat
Daftar Pustaka
Coser, L. A. (1957). Social Conflict and the Theory of Social Change. The British Journal of Sociology, 8(3), 197–207. https://doi.org/10.2307/586859
Coser, L. A. (1968). Social Involvement or Scientific Detachment: The Sociologist’s Dilemma. The Antioch Review, 28(1), 108–113. https://doi.org/10.2307/4610905
Raho, Bernard. (2021). Teori Sosiologi Modern. Yogyakarta: Ledalero.
Tualeka M. Wahid Nur (2017). Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern, Surabaya : Al-Hikmah
Komentar
Posting Komentar